Senin, 18 April 2016

Aturan Penamaan pada Takson

         Blog Kobi - Takson adalah tiap tingkatan kelompok pada klasifikasi makhluk hidup khususnya pada klasifikasi sistem buatan yang telah dipelajari pada materi sebelumnya yang berjudul "sistem klasifikasi makhluk hidup". Pada artikel ini, kita akan melanjutkan kembali yang secara spesifik membahas Aturan Penamaan pada Takson. Sistem takson ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai "Bapak Taksonomi".

         Berdasarkan tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Linnaeus, tingkatan-tingkatan atau takson pada makhluk hidup dibagi menjadi beberapa bagian dimana pengelompokan dilakukan pada tingkatan tinggi sampai ke tingkatan rendah yaitu Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan, Filum/Divisio : bagian/keluarga besar, Klassis : kelas, Ordo : bangsa, Familia : suku, Genus : marga, dan Species : jenis . Catatan : Kingdom untuk hewan, Regnum untuk tumbuhan, Filum untuk hewan, dan Divisio untuk tumbuhan. Setiap tingkatan tersebut memiliki aturan penamaan takson seperti penjelasan berikut ini.

1). Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
         Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom Plantae.

2). Filum atau Divisio (keluarga besar)
         Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. Filum Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang belakang. Ada juga hewan yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.

         Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota. Tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.

3). Kelas
         Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas. Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain. Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.

4). Ordo (bangsa)
         Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran. Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuhtumbuhan). Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawarmawaran).

5). Famili (suku atau keluarga)
         Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae. Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).

6). Genus (marga)
         Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah. Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia (marga cacing). Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).

7). Species (jenis)
         Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil). Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya. Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica (mawar), Carica papaya (pepaya), Oryza sativa (padi).

         Pernahkah teman-teman menemukan dalam satu species beberapa makhluk hidup memiliki ciri khusus? Hal tersebut dinamakan sebagai varietas atau ras yang bermakna variasi. Dalam satu species variasi tumbuhan disebut varietas, adapun variasi dalam satu species hewan disebut ras. Contohnya: Hibiscus sabdarifa var alba (rosela varietas putih).

Binomial nomenclature
         Pada umumnya suatu makhluk hidup mempunyai nama lokal dari setiap daerah, misalnya kota, negara. Contoh: nama buah pisang, orang Jawa Tengah sering menyebutnya "gedang". Apakah orang Sumatra mengerti bahwa yang disebut "gedang" berarti pisang? Sedangkan orang Jawa Barat menyebut "gedang" untuk buah pepaya. Agar tercipta komunikasi yang lebih mudah antara pihak satu dengan pihak lain, setiap makhluk hidup harus memiliki nama yang dikenal di seluruh dunia. Tujuannya agar tercipta suatu sistem tata nama yang sederhana, mudah dipahami, dan berlaku secara internasional. Oleh sebab itu, para ilmuwan mengambil suatu keputusan berdasarkan kesepakatan internasional dengan menggunakan metode binomial nomenclature, yang diciptakan oleh Carolus Linnaeus. Binomial nomenclature adalah pemberian nama dengan dua nama atau disebut dengan tata nama ganda, yaitu selalu menggunakan dua kata nama genus dan nama species. Bagaimana ketentuan yang ada dalam penamaan tersebut?

1). Nama suatu species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus dan kata kedua merupakan penunjuk jenis.
2). Huruf pertama nama genus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf pertama nama penunjuk jenisnya ditulis dengan huruf kecil.
3). Nama species menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan. Misalnya: Bambusa spinosa (bambu berduri), Carica papaya (pepaya).
4). Nama species dicetak miring, digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang berbeda dengan teks lain.
5). Apabila nama tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung. Misalnya: Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
6) Apabila nama hewan terdiri atas tiga kata dan nama tersebut bukan nama species melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah tingkat species maka ditulis terpisah, contohnya Felis maniculata domestica (kucing rumah/piaraan).
7) Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama species tersebut, contohnya Zea mays L. (yang memberi nama jagung adalah Linnaeus).

Sumber Tulisan :
BIOLOGI Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X oleh Idun Kistinnah dan Endang Sri Lestari

2 komentar: